Kontroversi di Euro 2024: Penggemar Sepak Bola Diduga Dianiaya oleh Petugas Keamanan

Video yang diterbitkan di media Portugal memperlihatkan beberapa petugas keamanan dengan rompi oranye dan kuning bertuliskan "steward" menahan dua pria di terowongan beton menuju lapangan di Frankfurt, di mana Portugal melawan Slovenia pada hari Senin.

Dalam rekaman tersebut, satu orang terlihat ditahan menghadap ke bawah di lantai, sementara yang lainnya dihadapkan ke dinding dan diduga menerima beberapa pukulan di kepala sebelum ditarik ke tanah dan dipukuli serta ditendang lagi.

Setelah video tersebar luas, seorang pengguna meminta klarifikasi dari Polisi Frankfurt, yang menjawab: "Kami sedang menyelidiki hal ini."

UEFA, badan sepak bola Eropa yang mengatur turnamen, mengkonfirmasi bahwa mereka mengetahui insiden tersebut antara petugas keamanan dan seorang penggemar selama pertandingan Portugal vs Slovenia dan mengutuk segala bentuk perilaku kekerasan.

UEFA menambahkan: "Insiden dalam video ini sedang diselidiki oleh polisi. Kami akan menunggu hasil penyelidikan sebelum memberikan komentar lebih lanjut."

Football Supporters Europe, yang mewakili kelompok pendukung sepak bola dari berbagai negara Eropa dan bekerja sama dengan UEFA, menegaskan bahwa siapapun yang terlibat dalam kejadian tersebut tidak boleh dibiarkan masuk ke stadion dan harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Di babak 16 besar, Portugal berhasil mengalahkan Slovenia melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir 0-0 pada waktu tambahan.

Keamanan di Euro 2024 telah menjadi perhatian utama setelah beberapa penggemar masuk ke lapangan selama pertandingan Portugal untuk mengambil foto selfie dengan Cristiano Ronaldo, bintang tim nasional mereka. Ronaldo sempat berpose dengan seorang anak di rumput saat melawan Turki, namun juga menunjukkan ketidakpuasan terhadap kegagalan keamanan lainnya.

UEFA telah mengumumkan peninjauan dan peningkatan keamanan di stadion-stadion, serta memberikan denda kepada Federasi Sepak Bola Jerman sebesar €20.000 (£17.000) terkait dengan masalah "ketertiban dan keamanan" dalam pertandingan melawan Republik Ceko dan Turki